Binatang itu menjatuhkan cakar yang dijepitnya pada pedagang yang tidak bahagia. Ia mengatakan bahwa akan mengampuni pedagang, tapi dengan syarat, yakni ia harus membawa putrinya. Maka, tidak ada pilihan lain bagi pedagang untuk menuruti permintaan binatang itu. Sehingga, ia berjanji untuk melakukannya. Ia pun pulang dan disambut oleh putri-putrinya. Setelah dia memberitahu mereka tentang petualangannya yang mengerikan, Beauty segera menenangkan pikirannya.
"Ayah tersayang, aku akan melakukan apa pun untukmu! Jangan khawatir, kau akan bisa menepati janjimu dan menyelamatkan hidupmu! Bawa aku ke kastil. Aku akan tinggal di sana menggantikanmu!" Pedagang itu memeluk putrinya. "Aku tidak pernah meragukan cintamu padaku. Untuk saat ini aku hanya bisa berterima kasih karena telah menyelamatkan hidupku." Jadi Beauty dibawa ke kastil. The Beast, bagaimanapun, memiliki sapaan yang tidak terduga untuk gadis itu. Alih-alih mengancam malapetaka seperti yang terjadi pada ayahnya, ternyata menyenangkan.
Melihat The Beast, Beauty mulanya ketakutan. Kemudian dia menemukan bahwa, meskipun monster itu memiliki kepala yang mengerikan, kengeriannya secara bertahap memudar seiring berjalannya waktu. Dia memiliki salah satu kamar terbaik di Kastil, dan duduk berjam-jam, menyulam di depan api unggun. Dan Binatang itu akan duduk, selama berjam-jam, tidak jauh dari situ, menatapnya dalam diam. Kemudian ia mulai mengucapkan beberapa kata baik, sampai pada akhirnya, Beauty takjub mengetahui bahwa dia benar-benar menikmati percakapannya.
Kemudian suatu hari, Binatang itu meminta gadis itu menjadi isterinya. Terkejut, Beauty tidak tahu harus berkata apa. Menikah dengan monster jelek? Dia lebih baik mati! Tapi dia tidak ingin melukai perasaan orang yang, bagaimanapun juga, baik padanya. Dan dia juga ingat bahwa dia berhutang nyawanya sendiri dan juga ayahnya. Ia pun tidak bisa mengatakan apa-apa dengan tubuhnya gemetar, tapi ia tidak sanggup mengatakan tidak kepadanya. Tapi di sisi lain, The Beast cukup paham dan ia pun juga tidak tersinggung dengan penolakan beauty. Maka, kehidupan berlalu seperti biasanya.
Suatu hari, Beast mempersembahkan Beauty dengan cermin ajaib yang luar biasa. Ketika Beauty mengintip ke dalamnya, dia bisa melihat keluarganya, jauh sekali. "Kamu tidak akan merasa begitu kesepian sekarang," adalah kata-kata yang menyertai hadiah itu. Beauty menatap berjam-jam pada keluarga jauhnya. Kemudian dia mulai merasa khawatir. Suatu hari, Binatang itu menemukannya menangis di samping cermin ajaib. "Apa yang salah?" tanyanya, ramah seperti biasa. "Ayahku sakit parah dan hampir sekarat!" Tapi Binatang itu hanya menggelengkan kepalanya. "Tidak! Kamu tidak akan pernah meninggalkan kastil ini!" Dan itu mengintai dalam kemarahan.