blog post.jpg
SHARE THIS POST

Download Aplikasi Ngedongeng di



Sungai Copper di Alaska mengalir dari utara ke laut selatan. Lebih ke utara lagi, mengalir Sungai Yukon dari timur ke barat. Diketahui bahwa air dari kedua sungai ini pasti berdekatan mengingat tempat keduanya cenderung dekat di pegunungan, tetapi tidak diketahui apakah ada yang bisa lewat dari lembah Sungai Copper menuju ke atas pegunungan lembah Sungai Yukon.

Sebuah kelompok pengintai dikirim untuk mencari tahu apakah penyeberangan dari satu sungai ke sungai lainnya dapat dilakukan. Seseorang mengatakan bahwa tidak mungkin untuk bisa melewati dari Sungai copper menuju Yukon, karena pegunungan itu terlalu tinggi dan curam.


Pada tahun 1885, Jenderal Miles mengirim Letnan Allen untuk mencoba menyeberangi Sungai Copper menuju Lembah Yukon. Letnan Allen merupakan seorang pria yang memiliki tekad kuat. Dia berangkat dengan tujuan untuk menemukan beberapa cara melintasi pegunungan. Meskipun banyak tantangan dan rintangan yang nantinya harus dilalui. Dia membawa dua tentara, dua orang kulit putih bersamanya, dan satu orang orang dari India.

Perjalanannya dimulai dengan menyusuri Sungai Copper pada bulan Maret. Sejak awal rintangan telah banyak menghadang. Mereka harus melakukan perjalanan hari demi hari, dan tidur malam demi malam, bersama pakaian mereka yang basah. Mereka menyadari bahwa tidak bisa menggunakan kapal karena es membekukannya.

Mereka terpaksa harus meninggalkan sebagian besar perbekalan karena tidak bisa membawanya. Beberapa malam mereka duduk di tengah derasnya hujan. Tetapi suatu ketika mereka sampai di sebuah negara yang tidak hujan sepanjang waktu. Akhirnya mereka menemukan cara agar badan tidak basah saat tidur, yaitu dengan kantong tidur. Kantong ini terbuat dari linen tahan air. Setiap kantong sedikit lebih panjang dari tubuh mereka. Dengan menarik string di bagian atas, mereka menaruh selimut terlipat di dalam, dan kemudian mendorong selimut ke bawah dengan kaki mereka sehingga bisa membungkus dan membuat mereka tetap hangat.

blog post.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Mereka sangat menderita karena kelaparan. Hanya ada sedikit hewan yang masuk ke tempat mereka berada, dan hanya sedikit orang India yang mereka temui. Sehingga sedikit pula pemberian makanan yang bisa mereka dapat.


Rombongan Letnan Allen terkadang berburu potongan-potongan daging yang membusuk atau tulang yang patah di sekitar kamp India untuk dimakan. Sebagian besar daging dan ikan tersebut sudah benar-benar busuk. Mereka menjadi sangat lemah sehingga sulit bagi mereka untuk mendaki bukit sambil menggendong senjata dan makanan mereka. Terkadang mereka terhuyung-huyung seperti pria mabuk yang berjalan. Mereka akan binasa karena kelaparan jika mereka tidak tahu cara menangkap kelinci atau hewan liar lainnya. Kelinci di sana begitu kecil dan kurus, sehingga butuh empat atau lima ekor agar mereka kenyang.

Di suatu tempat, mereka sangat kelaparan sehingga orang India yang bersama mereka pingsan. Kemudian mereka menemukan sebuah rumah, di mana tinggal seseorang bernama Nicolai. Di sana mereka menemukan lima ketel penuh daging yang dipanasi di atas api. Mereka minum banyak kaldu, dan masing-masing makan sekitar lima pon daging. Sebagian besar daging ini adalah lemak murni dari rusa. Mereka semua segera tertidur setelah makan.

Ketika terbangun, mereka merasakan lapar seperti sebelumnya. Akhirnya mereka menuju hulu Sungai Copper. Mereka melihat orang India yang lapar menunggu salmon keluar dari air. Selama salmon ada di sungai, orang India punya banyak makanan. Jadi mereka terus mencelupkan jaring mereka, berharap bisa menangkap beberapa ikan salmon. Akhirnya seekor salmon kecil berhasil ditangkap. Salmon itu tipis, tampak putih. Orang India sekarang tahu bahwa dalam dua atau tiga hari mereka akan punya banyak persediaan makanan. Mereka menggantung ikan kecil mereka di dahan pohon cemara, dan mereka selalu menjaganya sambil bernyanyi dengan gembira. Orang kulit putih tidak biasa menunggu salmon seperti itu.

blog post.jpg

Dari tempat ini mereka meninggalkan Sungai Copper, dan mulai menyeberangi pegunungan. Ini merupakan celah yang konon tak bisa ditembus. Letnan Allen dan anak buahnya wajib membawa bekal mereka. Sebagian dari perbekalan mereka bawa sendiri, sisanya mereka kemas untuk dibawa anjing. Ini adalah cara membawa barang yang hanya digunakan di Alaska. Sebuah bekal diikat di punggung seekor anjing, dan dengan anjing ikut melakukan perjalanan panjang melalui pegunungan. Perjalanan dimulai di pegunungan pada bulan Juni.


Pada saat itu matahari bersinar hampir sepanjang malam, sehingga tak pernah gelap. Rombongan Letnan Allen melakukan perjalanan siang dan malam. Mereka senang, karena selalu ada cukup cahaya. Ketika mereka sampai di kaki gunung terakhir yang harus mereka daki, mereka menemukan sebuah danau kecil. Di sini mereka mendapat ikan untuk dimakan, tetapi bukan salmon. Mereka mengajak beberapa orang India untuk pergi bersama mereka, dan membagi semua bekal yang telah mereka kemas.

Setiap orang membawa bekal satu kemas, dan setiap anjing membawa sebanyak yang dia bisa. Saat mereka mendaki gunung, mereka bisa melihat kembali lembah Sungai Copper yang indah. Meski lapar dan kelelahan, mereka terus berjalan sampai mereka berkemah di dekat sungai kecil di tengah pegunungan.

Di sini mereka mengetahui bahwa salmon yang ada di Sungai Copper berasal dari laut, dan telah menuju ke sungai ini untuk menyusul mereka. Ikan itu berkerumun di sungai untuk sampai ke danau kecil, di mana mereka akan bertelur. Orang-orang lapar bisa menangkap mereka dengan mudah. Sekarang mereka punya banyak persediaan ketika mereka ingin makan. Salah satu kelompok makan tiga salmon besar sekaligus.

blog post.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Saat matahari bersinar hampir sepanjang waktu di daerah Kutub Utara, di musim panas, hari-hari menjadi sangat panas. Pada hari terakhir Perjalanan Letnan Allen mendaki gunung yang panasnya begitu luar biasa. Perjalanan baru dimulai pukul lima sore. Mereka mencapai puncak gunung yang membelah dua sungai pada pukul setengah dua malam. Meskipun waktu itu seharusnya tengah malam, di sana tidak gelap. Ketinggiannya hampir lima ribu kaki dari laut. Pukul setengah dua pagi matahari baru saja terbit. Matahari naik hampir ke utara. Di belakang mereka orang-orang itu masih bisa melihat lembah Sungai Copper.


Di depan mereka terbentang lembah dari salah satu cabang Yukon, dengan dua puluh danau indah. Bunga Buttercup putih dan kuning bermekaran di sekitar mereka, meski masih terdapat salju di sekitarnya. Tidak ada orang kulit putih yang pernah melihat pemandangan megah ini sebelumnya. Seketika mereka melupakan rasa lapar dan kelelahan mereka. Mereka telah melakukan apa menurut orang-orang tak bisa dilakukan.

Satu mil kemudian mereka berhenti untuk membuat api. Di sini mereka memasak potongan terakhir daging sapi yang mereka bawa. Itu adalah bekal terakhir yang mereka bawa. Tidur pukul dua atau tiga pagi dan bangun pukul dua siang, karena siang dan malam semuanya menyatu bagi mereka.

Mereka diberitahu oleh orang India bahwa dengan berjalan sepanjang malam mereka bisa mencapai pemukiman India. Karena mereka tidak punya makanan, mereka memutuskan untuk melakukan hal tersebut. Dalam perjalanan sepanjang hari itu, mereka hanya mendapat seekor kelinci kecil untuk dimakan oleh sembilan orang yang kelaparan.

Namun, keesokan harinya pukul tiga pagi, para pria yang lelah dan lapar itu sudah sampai pada desa kecil di India. Senjata ditembakkan untuk menyambut mereka. Ikan-ikan salmon berenang-renang di sungai. Orang India belum pernah melihat orang kulit putih sebelumnya. Mereka sangat kagum melihat wajah putih, dan salah satu pria kulit putih berambut merah adalah keajaiban bagi mereka. Allen dan anak buahnya mendapat makanan di sini.

Kemudian mereka membuat perahu kecil dari kulit untuk menyusuri sungai. Setelah melewati banyak kesulitan dan bahaya yang menghadang, mereka bisa kembali ke laut dan mengambil kapal yang pernah beku karena es. Sehingga pasukan Letnan Allen bisa kembali dengan selamat.

blog post.jpg