Download Aplikasi Ngedongeng di
Di sebuah toko permen kecil hiduplah sebuah koloni Semut. Merek hidup dengan damai, saling membantu, dan tak kenal putus asa. Pagi itu took buka seperti biasa, mereka mulai bersiap untuk membawa pecahan permen, gula-gula, dan lainnya yang manis-manis. Penerapan segera dilakukan dan di pimpin oleh seorang Jendral. Ya, pengambilan ini layaknya operasi militer yang berbahaya.
“Bersiaplah!! Kalian harus berhati-hati. Bersiap untuk semua kemungkinan. Dan jangan sampai lupa, kalian harus kembali.” Pidato seorang Jendral di atas podium.
“Hidup sanga Ratu!” teriak salah satu prajurit di sana. “Hidupppp!” mereka semua bersorak sorai dengan penuh semangat.
Seperti biasanya mereka berangkat bersama-sama, berbaris dengan rapi agar tak terpisah dari koloni. Tak ada yang menarik dari koloni semut ini, mereka semua sama dengan bentuk yang sama pula. Namun jika dilihat lebih dalam lagi maka ada dua ekor semut yang tertinggal di belakang sana. Disaat yang lain telah ber siap dengan segala kemampuan dan persiapan untuk menghadapi semua yang mungkin akan terjadi mereka berdua justru datang terlambat dan tanpa persiapan.
“Hiii… tunggu kami, kami tertinggal” teriak seorang dari mereka.
Tak ada koloni yang melihat mereka, diabaikan begitu saja. Namun sang Jendral yang melihat mereka langsung menghentikan langkah mereka.
“Untuk apa kalian kamari? Ini bukan lokasi bermain anak-anak, ini medan pertempuran. ” Ucapan yang cukup menyakitkan dari Jendral itu.
“Kami ingin ikut dengan para prajurit itu untuk mencari makanan. Kami tidak sedang ingin bermain Jendral” Sahur Net salah satu diantara mereka. “dan kami bukan anak-anak. Kami sudah dewasa sama seperti mereka” lanjutnya.
“HA..HA..HA..., dewas?! Jangan bercanda kau bocah. HAHAHAH..” ejek sang Jendral pada dua semut itu.
Mereka memang sering mendapatkan ejekan itu. Akibat fisik mereka yang berbeda mereka selalu dianggap berbeda pula. kedua semut itu mencoba menjelaskan sebaik mungkin dengan keadaan mereka yang memang berbeda dari koloninya. Perbedaan bukanlah sebuah aib ataupun sebuah kekurangan yang bisa dibully atau di ejek oleh siapapun.