Cerita Fabel Anak Hindari Bersikap Amarah
Setelah tidak mendapat jawaban, Dini pun pergi meninggalkan Dino. Sebenarnya ia merasa sedih karena harus beerpisah dengan saudaranya. Namun Dino telah memintanya pergi sehingga ia tak bisa menolak permintaan saudaranya tersebut. Dilain keadaan, Dino terdiam lalu memikirkan semua kata-kata Dini terhadapnya. Ia benar-benar mulai memikirkan apa yang sudah ia lakukan kepada saudaranya. Padahal ia dulu pernah berjanji kepada ayah dan ibunya untuk selalu menjaga Dini dan selalu bersama-sama. Namun kali ini Dino benar-benar ditinggal pergi oleh saudaranya sendiri. Berhari-hari ia tidak datang ke sekolah hanya untuk memikirkan apa yang sudah ia lakukan terhadap Dini. Hingga suatu hari, ketika Dino ingin istirahat tiba-tiba Mimi menghampirinya dan berkata,
“Aduhai kasihan sekali kamu, Dino. Sudah tidak punya teman ditinggal saudara pula. Mengapa kamu tidak mencari Dini saja? Apa kamu sudah terlanjur malu dengan perbuatanmu? Hahaahaha”, hardik Mimi kepada Dino.
“Apa kau bilang? Aku tidak pernah menyesal pernah bertengkar denganmu. Kau ini monyet yang menyebalkan. Selalu membuat onar dan tidak suka diusik. Pergi sana. Aku tak akan berbicara denganmu lagi,” kata Dino dengan kesal. Setelah Mimi pergi, ia pun kembali memikirkan kata-kata Mimi barusan. “Benar juga apa yang dikatakan Mimi. Mengapa tidak kucari saja Dini. Tapi apakah dia mau memaafkanku?” tanya Dino dalam hati.
Hari berganti hari, musim berganti musim. Semua hewan bersuka cita karena musim panas akan tiba. Namun tidak dengan Dino. Ia terus mencari Dini dan belum menemukan Dini semenjak ia terakhir pergi. Dino sudah mulai putus asa. Ia pun memutuskan untuk berhenti mencari Dini dan beristirahat di sebuah pohon beringin yang rimbun.
“Maafkan aku ibu. Aku tidak bisa menjaga saudaraku sendiri. Aku hanya memikirkan diriku saja. Sekarang aku sendirian. Dini tak kunjung ditemukan. Ibu, tolong aku...” keluh Dino sambil menangis.