cerita dongeng akibat bersikap marah.jpg

Baca Juga : Cerita Fabel Akibat Bersikap Marah

"/>
Cerita dongeng bukti indahnya sikap bijak dengan sesama.jpg
SHARE THIS POST

Download Aplikasi Ngedongeng di



Cerita Fabel Kuda Bijaksana


Suatu hari, ketika seluruh hewan beristirahat di hutan, datanglah seekor kuda menghampiri. Namanya Kido. Setiap hari ia berkeliling hutan hanya untuk menjaga hutan. Namun saat itu Kido tidak tahu bahwa seluruh hewan yang ada di hutan beristirahat dan memilih tinggal didalam rumahnya masing-masing. Kido heran dan berusaha menyapa salah satu temannya, Kimi, si Kucing yang terkenal akan kejujurannya.


“Ada apa dengan kalian hari ini? tidak seperti biasanya kalian tidak keluar rumah.” Tanya Kido.

“Ha? Eh.. oh.. aku tidak tahu Kido. Tadi pagi kami semua juga keluar mencari makanan,” jawab Kimi dengan gugup.

“Hm, kamu berbohong padaku kan? Ayolah Kimi katakan padaku apa yang sedang terjadi. Semalam aku kan tidak berada di hutan karena harus menjenguk pak Ular.” Kata Kido dengan penasaran.

Cerita dongeng bukti indahnya sikap bijak dengan sesama.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Cerita Fabel Kuda SIkap Bijaksana Disenangi


“Aduh, bagaimana ya aku harus menjelaskannya. Aku takut kalau aku beritahu, kehidupan warga hutan terancam,” balas Kimi dengan takut.

“Terancam bagaimana? aku tidak mengerti. Jangan takut Kimi. Aku akan membantu seluruh warga hutan disini.” Kata Kido meyakinkan.

“Sebenarnya ketika kamu tidak ada di hutan, kami bertemu dengan si harimau. Ia meminta seluruh makanan kami. Aku dan teman-teman yang lain sebenarnya tidak punya cadangan makanan lagi namun karena harimau terus mendesakku akhirnya aku menyerahkan seluruh cadangan makananku. Sekarang kami hanya bisa beristirahat karena seluruh cadangan makanan kami habis diambil si harimau. Kami tidak punya cukup tenaga untuk mencari makanan lagi” Kata Kimi dengan sedih.

“Ya ampun, kasihan sekali kalian. Hm, si harimau benar-benar sudah keterlaluan. Aku akan melaporkan hal ini kepada pak Ular,” Kata Kido dengan marah.

“Eh..eh..jangan lakukan itu, Kido. Kumohon. Aku dan teman-teman lainnya sudah berjanji kepada si harimau untuk tidak memberitahu kepada pak Ular. Kalau kami melakukannya, ia akan datang membawa teman-temannya dan memangsa kami semua,” balas Kimi dengan penuh ketakutan.

“Hm, begitu ya? Yasudah kamu tenang saja ya Kimi. Aku akan mencari cara agar si harimau tidak lagi kembali ke hutan ini. Ia tidak boleh mengancam dan mendesak kita semua di hutan ini. Hutan ini adalah milik bersama. Sudah seharusnya kita saling menghargai satu sama lain. Hari ini kamu ke rumahku saja ya. Ambil persediaan makananku disana dan berikan kepada teman-teman yang sedang istirahat di rumah mereka. Jangan malu untuk mengambilnya ya Kimi,” kata Kido sambil tersenyum.

“Benarkah? Terima kasih Kido, kau sungguh baik. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu. Aku akan membagikan makanannya kepada teman-teman sekarang.” Balas Kimi dengan riang.

“Ya, pergilah ke rumahku sekarang. Aku harus pergi menemui si harimau sekarang. Maaf aku tidak bisa ikut membantu memberikan makanannya ya Kimi.” Kata Kido.

“Apa? Untuk apa kamu menemui si harimau. Jangan lakukan itu, Kido. Itu sangat berbahaya. Si harimau tidak akan segan memakanmu. Ia begitu serakah dengan hal apa pun bahkan dengan sesama temannya ia tak sungkan memakannya.” Kata Kimi.

Cerita dongeng bukti indahnya sikap bijak dengan sesama ii.jpg

Cerita Fabel Indahnya Sikap Bijaksana


“Aku sungguh tidak apa-apa. Tapi sebelumnya aku ingin mengingatkan bila petang telah tiba, kalian harus berkumpul di tengah hutan ya. Aku akan membawa harimau ke tengah-tengah kita. Aku sudah tahu apa yang harus kulakukan, Kimi. Percayalah padaku.” Kata Kido dengan tenang.

Tanpa berfikir panjang, Kido pun meninggalkan Kimi di hutan dan berjalan menyusuri hutan menuju rumah si Harimau. Sepanjang perjalanan ia terus khawatir namun tetap berusaha tenang karena ia sudah yakin dengan apa yang akan dilakukannya. Langkah demi langkah kakinya berdecak hingga akhirnya sampailah ia di sebuah gua yang besar tempat dimana si harimau tinggal.

“Hei Harimau. Keluarlah. Aku ingin berbicara kepadamu.” Teriak Kido kedalam gua.

“Hei.......Harimauuuuu.... keluarlah sekarang. Aku tahu kau sedang ada didalam. Aku ingin berbicara kepadamu...” teriak Kido dengan keras. Setelah berteriak cukup lama dan terus berulang-ulang, tiba-tiba keluarlah si harimau dari dalam guanya.

“Hah, Kau ternyata! Berisik sekali kau ini. Mengganggu waktu tidurku saja! Apa yang kau inginkan dariku?!” kata Harimau dengan marah.

“Aku tidak bermaksud mengganggu waktu tidurmu, tetapi aku hanya ingin kau melakukan ini untukku.” Kata kido.

“Melakukan apa? Aku tidak merasa harus melakukan apa pun kepada hewan lainnya. Aku ini raja hutan. Tidak ada yang bisa melawanku. Termasuk kau, Kuda bodoh,” kata si harimau.

“Ha ha ha. Kau lupa bahwa gelarmu sebagai raja hutan berkat dari perjanjianmu denganku dan pak Ular. Kalau kau tidak menuruti permintaan pak Ular, kau akan diusir oleh penduduk hutan. “ kata Kido.

“Hahaha. Jangan bercanda kau. Pak Ular sekarang sudah tak berdaya. Ia tidak mungkin bisa melakukan apa pun. Bahkan berjalan saja susah. Kau ingin mengancamku? Kalian tidak akan pernah bisa mengancamku karena aku akan segera memakan kalian semua,” kata si Harimau dengan sombong.

“Hm, baiklah. Kalau kau tidak mau mendengarkan pinta pak Ular maka aku akan memanggil anak-anak pak Ular untuk melilitmu.” Kata Kido.

Seketika Kido pun langsung melompat ke salah satu pohon beringin dan menarik ujung akar pohon tersebut dan keluarlah anak-anak ular ke permukaan tanah dengan menghadap kepala si harimau. Melihat kesungguhan perkataan Kido, sang harimau pun gentar dan berkata,”

“Ba..ba..baiklah. Aku akan mendengarkan apa yang dikatakan pak Ular.” Jawab si harimau.

“Ikut aku sekarang ke tengah hutan dan aku akan menyampaikannya disana.” Kata Kido.

Sepanjang menyusuri hutan, harimau dan Kido diiringi oleh anak-anak pak Ular. Mereka berjalan bersama tanpa berkata sedikit pun. Harimau hanya bisa tertunduk lemas, tak tahu harus berkata apa. Hingga akhirnya sampailah mereka di tengah hutan dan seluruh penduduk hutan telah berkumpul sesuai dengan permintaan Kido kepada Kimi.

mobile_Cerita dongeng bukti indahnya sikap bijak dengan sesama iii.jpg

Download Aplikasi Ngedongeng di



Cerita Fabel Memberi Pesan Mendidik Tanpa Hardik


“Wahai teman-temanku. Aku ingin menyampaikan kepada kalian tentang perilaku si harimau. Kalian sudah tahu kan, ia telah memaksa kalian untuk menyerahkan seluruh cadangan makanan kalian. Itu sungguh perbuatan yang buruk. Selain itu, si harimau juga telah melanggar peraturan di hutan ini. Perlu diingat, kita semua adalah sama. Sudah seharusnya kita saling menghargai satu sama lain. Kalaupun kita kekurangan makanan, kita tidak harus memaksa orang lain untuk memberikannya apalagi sampai mengancam akan memakan teman kita. Sebagai hukumannya, aku akan menempatkan si harimau diujung hutan yang jauh dari sumber makanan. Harimau hanya memakan makanan yang diantar oleh anak-anak pak Ular. Tidak lebih dan tidak kurang. Sementara makanan yang telah diambil oleh si harimau akan dikembalikan kepada teman-teman semua.” Kata Kido dengan tegas.

“Horeee. Hidup Kido! Hidup Kido!” Sorak seluruh penduduk hutan kepada Kido.

Semenjak peristiwa itu, seluruh penduduk hutan tidak lagi khawatir dengan ancaman si harimau. Mereka hidup rukun dan damai, saling menghargai satu sama lainnya. Sementara si harimau menikmati hasil perbuatannya, jauh dari teman jauh dari kenikmatan. Ia benar-benar menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Namun hukuman tetaplah hukuman. Peraturan di hutan tetap dilaksanakan. Kido hanya bisa tersenyum sekaligus kasihan melihat keadaan si Harimau yang harus menerima akibat perbuatannya sendiri.

mobile_Cerita dongeng bukti indahnya sikap bijak dengan sesama iv.jpg